Ada sebuah cerita dari nelayan Jepang yang mencari ikan di tengah
lautan luas. Lautan tersebut cukup jauh dari daratan. Mereka menangkap
ikan–ikan salmon untuk dibawa ke daratan. Orang–orang jepang tentu
menginginkan ikan yang segar namun ikan salmon yang dibawa para nelayan
tersebut telah mati ketika sampai di daratan sehingga tidak segar lagi.
Hal ini membuat para nelayan berpikir bagaimana caranya agar ikan yang
ditangkap di lautan tidak mati ketika sampai di daratan.
“Ah… Mungkin kita harus menaruh ikan-ikan hasil tangkapan di
bak berisi air dalam kapal supaya ikan itu masih hidup ketika kita
sampai di daratan.”
Hal itu langsung dicoba, tetapi tetap saja
ikan salmon tersebut mati ketika sampai di daratan akibat perjalanan
yang memakan waktu yang lama ini.
“Bagaimana kalau diberi es?” Di dalam bak air tersebut diberi es, namun tetap saja ikan salmon itu mati dan tak segar lagi.
Akhirnya
muncullah sebuah ide yang tidak masuk akal dari salah seorang nelayan.
Nelayan itu memasukkan anak ikan hiu kecil ke dalam bak air yang berisi
ikan-ikan salmon hasil tangkapan mereka. Hasilnya sangat mengejutkan!
Ternyata ikan-ikan salmon itu tetap hidup setelah melalui perjalanan
panjang menuju daratan.
Apa yang sebenarnya membuat
ikan-ikan salmon itu bertahan hidup? Ternyata di dalam bak itu ikan-ikan
salmon tersebut dikejar–kejar oleh si anak ikan hiu. Mereka terus
dikejar-kejar tanpa henti. Ikan-ikan salmon itu berenang dengan gesit
menghindar dari anak ikan hiu tersebut untuk bertahan hidup. Mereka
berenang sekuat tenaga berjuang untuk mempertahankan hidup mereka sampai
akhirnya di daratan mereka masih bisa bertahan hidup.
Terus bergerak dan berjuang untuk berenang! Itulah yang membuat mereka bisa bertahan hidup…
Cerita ini sangat menarik untuk direnungkan, bak air atau es
batu yang disediakan nelayan dengan maksud membuat kondisi senyaman
mungkin bagi ikan salmon untuk hidup layaknya di lautan tidak membuat
mereka bertahan hidup.
Sebaliknya, ketika dalam bak air
dimasukkan seekor anak ikan hiu yang di habitatnya adalah predator bagi
ikan salmon ternyata malah memaksa ikan salmon terus berenang selama
perjalanan sampai nelayan sampai di daratan. Anak ikan hiu dapat
diibaratkan seperti tugas, deadline, dan segala bentuk hal lain yang
memicu kita untuk selalu berjuang dan keluar dari zona nyaman.
Bayangkan
jika kita hanya menjalani seluruh periode dalam hidup yang biasa-biasa
saja dan di ujungnya semua orang memberikan ucapan selamat tetapi kita
hanya merasa kosong dan bertanya “What is that? Am I really alive?”
Akhirnya,
hanya terpaku merenung meratapi takdir apalagi yang ditunggu selain
mati. Orang seperti ini tak ubahnya seperti mayat hidup, oleh karena itu
carilah sesuatu yang bisa memicu dirimu bergerak dan berkarya dalam hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar