Kamis, 27 Juni 2013

Belajar Dari Ulat Yang Berubah Menjadi Kupu-Kupu

Pernahkah anda melihat seekor kupu-kupu ? Tentu saja pernah. Bagaimana pendapat anda tentang kupu-kupu ? Tentu saja indah dan lucu warna nya yang berwarna-warni menarik setiap mata untuk melihat ya. Taukah anda dari mana kupu-kupu itu berasal ? tentusaja anda tau bahwa kupu-kupu itu berasal dari seekor  ulat yang bermetamorposis menjadi kupu-kupu. Apa pendapat anda tenetang ulat ? tentu saja ada sebagian orang yang merasa geli atau jijik untuk melihat nya.
  Baiklah sekarang kita lanjut pada cerita yang akan saya tulis  tentusaja bukan tentang pelajaran metamorphosis yang kita pelajari di mata pelajaran biologi pada masa sekolah. Disini saya haya mencoba mengambil hikmah atau memetik pembelajaran yang begitu besar yang terdapat didalam proses terjadinya metamorphosis pada kupu-kupu. Kupu-kupu  berasal dari induk kupu-kupu yang bertelur pada daun di pohon-pohon, apakah induk kupu-kupu mengerami telurnya ? setau saya tidak kupu-kupu ketika betelur meletakan telurnya di daun pohon dan meninggalkannya begitu saja. Bukan berati induk kupu-kupu itu tidak bertanggung jawab terhadap anaknya karena itu sudah menjadi jalan hidup nya seperti itu dan itulah yang akan mendewasakan kupu-kupu. Bahkan dengan seperti itu mengajarkan kepada anak nya untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri.
     Baiklah sekarang kita lanjut pada inti cerita, proses terjadi nya kupu-kupu itu membutuh kan waktu tidak semudah membalikan telapak tangan butuh perjuangan dari sebutir telur kemudian menjadi ulat kemudian menjadi kepompong barulah menjadi kupu-kupu yang indah. Bahkan ada sebagian dari jenis ulat yang kepompong nya bermanfaat bagi manusia dan bernilai jual tinggi seperti ulat sutra. Dalam setiap tahap-tahapan perosesnya ulat bejuang sendiri tanpa ada yang membantunya haya alam dan keberuntungan lah yang menolong nya untuk melewati taha demi tahapan tersebut semuanya butuh proses dan perjuangan. Pernah suatu ketika ada seseorang yang merasa kasihan dan ibah melihat kupu-kupu yang ingin keluar dari kepompong nya dan ia pun membantu mengeluarkan seekor kupu-kupu tersebut dari kepompong nya, namun taukah anda apa yang terjadi kepada kupu-kupu tersebut? Kupu-kupu tersebut malah menjadi cacat sayap nya tidak berkembang dengan sempurna dan kupu-kupu tersebut  tidak bias terbang.
  Pelajaran yang  bisa kita ambil dari kejadian tersebut yaitu bahwa proses hidup ini yang akan mendewasakan kita member pelajaran kepada kita akan makna hidup dan perjuangan. Ketika kita terus menerus bergantung kepada orang lain maka kita jadi ketergantungan dan tidak bisa hidup kalau tidak ditolong, tentusaja kita tidak mau seperti itu. Karena tidak selamanya orang itu mau membantu kita jadi kita harus bisa hidup mandiri.
      Intinya kita jangan menyesali  jikalau Tuhan terus memberikan cobaan karena cobaan demi cobaan yang Tuhan berikan kepada umat nya itulah yang kana mendewaasakan kita. Terkadang memeang terkesan Tuhan itu tidak adil kepada kita, justru Tuhan itu tengah menuji umat nya agar lebih dewasa dan keimananya semakin bertambah.  Dan  bukan berati jikalu kita sukses nanti kita pun lupa kepada orang di sekitar kita, terutama keluarga kita karena merasa kesuksesan itu diraih sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain dan orag tua. Karena pada intinya doa dan dukungan dari keluarga lah kita bisa sukses dan berhasil. Hargai dan hormatilah orang tua biar bagai manapun ia telah bisa menghidupi kita hingga seperti sekarang ini, dan kita belum tentu bisa lebih baik dari mereka kelak setelah kita memiliki keluarga dan keturunan. Sekian cerita dari saya semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar