Rukun – rukun tasybih
Rukun-rukun atau unsur-unsur tasybih ada empat, yaitu :
1) Musyabbah : Sesuatu yang hendak diserupakan.
2) Musyabbah bihi : Sesuatu yang diserupai.
1) Musyabbah : Sesuatu yang hendak diserupakan.
2) Musyabbah bihi : Sesuatu yang diserupai.
3) Wajh al-syibh : Sifat yang terdapat pada kedua pihak.
4) Aadaat al-tasybih : Huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan penyerupaan kata yang dipakai untuk menunjukkan adanya tasybih ( keserupaan).
Bisa berupa huruf (kaaf, ka-anna), fi’il (hasiba, zhanna, khaala, dsb), atau isim (matsal, syibh, syabiih,dsb).
Dalam tasybih, kaaf selalu bersanding dengan musyabbah bihi sedangkan ka-anna bersanding dengan musyabbah.
Contoh :
كَأَنَّ الثُّرَيَّا رَاحَةٌ تَشْبُر الدُّجَى # لِتَنْظُرَ طَالَ اللَّيْل أَمْ قَدْ تَعَرَّضَا | ||
“ Bintang Tsuroyya ( Kejora ) itu bagaikan telapak tangan yang menghapus gelapnya malam agar engkau bisa mengetahui apakah malam itu masih panjang atau benar – benar telah berlalu “. | ||
كَأَنَّ | : | Adaat al-tasybih |
الثُّرَيَّا | : | Musyabbah |
رَاحَةٌ | : | Musyabbah bihi |
تَشْبُر الدُّجَى | : | Wajh al-syibh (Wajh al-syibh Malkhudh “ tersirat “ berdasarkan pemahaman ) |
Apabila khobarnya ka-anna berupa isim jamid maka ka-anna menunjukkan arti tasybih ( perserupaan ). Sedangkan apabila khobarnya berupa isim musytaq maka akan menunjukkan arti syak ( keragu – raguan ).
Contoh :
كَأَنَّكَ فَاهِمٌ | : | Seolah - olah kau adalah orang yang paham. |
Terkadang fi’il juga menunjukkan arti tasybih. Contoh :
إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا ( سورة الدَّهر: 19 ) |
“ Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira bahwa mereka bagaikan mutiara yang bertaburan. “ QS. Ad Dahr : 19. |
Tasybih yang mana adaat al-tasybih dan wajh al-syibhnya dibuang disebut dengan tasybih baligh. Contoh :
" وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا "( سورة النبأ : 10 ) |
“ Dan Kami jadikan malam sebagaimana pakaian “ . QS. An Naba’ : 10. |
Jika adaat al-tasybih dan wajh al-syibhnya ditampakkan maka jadinya seerti ini : |
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ كَاللِّبَاسِ فِى السِّتْرِ |
“ Dan Kami jadikan malam sebagaimana pakaian dalam olehnya menutupi. “ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar